Jumat, 11 Agustus 2023 – 16:39 WIB
JAKARTA – Fairatmos, perusahaan teknologi iklim bermisikan untuk mempermudah proses pengembangan offset karbon berkualitas, berkolaborasi dengan Boston Consulting Group (BCG) merilis laporan terobosan berjudul “Climate Technology: Southeast Asia’s Role in Combating Climate Change”.
Baca Juga :
Pameran F&B dan Perhotelan Terbesar Asia Tenggara Sukses Digelar, Sandiaga Uno Apresiasi Begini
Laporan ini mengungkapkan peluang signifikan yang ditawarkan oleh solusi berbasis alam (Nature-Based Solutions/NbS) di wilayah tersebut, dengan proyeksi potensi pasokan offset karbon sekitar 30% secara global pada tahun 2030, meskipun luas wilayah Asia Tenggara mencakup kurang dari 1% dari total luas daratan dunia.
Didirikan pada tahun 2022, Fairatmos berdedikasi untuk menciptakan dunia di mana keuntungan bisnis, manusia, serta lingkungan, dapat hidup berdampingan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Baca Juga :
Mau Traveling di 3 Negara Asia Tenggara Ini, Booking Hotel 2 Malam Bayar Hanya 1 Malam
Ilustrasi perubahan iklim.
“Fairatmos bangga bekerja sama dengan BCG untuk menghadirkan laporan transformatif ini. Potensi Asia Tenggara sungguh melimpah dalam menghadapi perubahan iklim melalui solusi berbasis alam,” ungkap CEO Fairatmos, Natalia Rialucky.
Baca Juga :
Cegah Perburuan Penyu Ilegal, Polresta Manokwari Bikin Inovasi Mamarek Wauw
“Sebagai perusahaan teknologi iklim pionir di Asia Tenggara, kami tergerak oleh visi bersama dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam solusi-solusi yang memberikan manfaat lingkungan dan sosial yang nyata,” lanjutnya.
Laporan ini, yang diluncurkan pada Indonesia Future of Climate Summit 2023, juga mengungkapkan wawasan kritis tentang potensi yang belum dimanfaatkan dari Asia Tenggara dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui adopsi solusi berbasis alam.
Halaman Selanjutnya
Source : life-a-big-mystery.blogspot.com
Quoted From Many Source