Selasa, 15 Agustus 2023 – 09:16 WIB
Hawaii – Kebakaran hutan paling mematikan di Hawaii, Amerika Serikat (AS), terjadi lebih dari 100 hari, dan memicu kritik bahwa kelambanan pemerintah menyebabkan banyak hilangnya nyawa warga Hawaii.
Baca Juga :
BNPB: Musim Kemarau di Indonesia Bukan Tanpa Banjir
Setidaknya 96 orang dipastikan tewas pada Minggu malam, 13 Agustus 2023, tetapi para pejabat memperingatkan angka itu kemungkinan akan meningkat karena kru penyelamat dan anjing pelacak bekerja melalui ratusan rumah, dan kendaraan yang terbakar di Lahaina.
Kota pantai bersejarah di pulau Maui hampir hancur oleh api yang bergerak cepat pada Rabu pagi, 9 Agustus 2023, dengan para penyintas mengatakan tidak ada peringatan awal soal kebakaran itu.
Baca Juga :
Puluhan Kapal di Pelabuhan Kota Tegal Terbakar
Kebakaran hutan di Gunung Gundil, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jatim.
Ketika ditanya mengapa tidak ada sirene di pulau itu yang diaktifkan, Senator Hawaii Mazie Hirono mengatakan dia akan menunggu hasil penyelidikan yang diumumkan oleh jaksa agung negara bagian.
Baca Juga :
Tesla Masuk Malaysia, Menko Luhut Sebut Cuma Buat Jualan
“Saya tidak akan membuat alasan apa pun untuk tragedi ini,” kata Hirono, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 15 Agustus 2023.
“Kami benar-benar fokus pada upaya penyelamatan, dan, sayangnya, lokasi itu sudah ada banyak mayat.”
Halaman Selanjutnya
Lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur saat api melanda Lahaina, menurut perkiraan resmi. Hal itu juga menimbulkan kerusakan dan kerugian mencapai US$5,5 miliar atau setara dengan Rp84,2 triliun serta menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Quoted From Many Source