Komitmen Venteny Kurangi Sampah Plastik

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbunan sampah plastik di Indonesia terus meningkat, bahkan sepanjang tahun 2022 sebanyak 18,2 persen dari 69 juta ton sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia adalah sampah plastik. Angka ini setara dengan 12,5 juta ton.

Untuk itulah PT Venteny Fortuna International Tbk (Venteny) berkolaborasi dengan PT Plastic Bank Indonesia (Plastic Bank) untuk mengumpulkan lebih dari 20 ribu kg plastik daur ulang, yang setara denganmen 1 juta botol plastik hingga tahun 2024, agar tidak mencemari lautan.

Kolaborasi dengan Plastic Bank, sebuah social enterprise yang memiliki misi untuk cegah polusi plastik di laut dan kurangi kemiskinan ini, menunjukan komitmen Venteny untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia, yang sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan laut Indonesia yang bebas sampah plastik di tahun 2040.

Founder dan Group CEO, Jun Waide mengatakan Venteny berkomitmen untuk mendukung prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam semua aspek operasional perusahaan.

“Kami tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak positif yang kami ciptakan untuk lingkungan dan masyarakat, didukung dengan tata kelola perusahaan yang kuat. Kami terus berusaha untuk mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan dalam setiap tindakan kami, sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada dunia dan masyarakat di sekitar kami,” terangnyax

Frederick Saman, Country Manager Plastic Bank untuk Indonesia mengatakan sebagai penghasil polusi plastik di laut terbesar kedua di dunia, Indonesia sangat membutuhkan perusahaan-perusahaan untuk mendukung upaya pengumpulan dan daur ulang plastik di negara ini.

“Kolaborasi dengan Venteny ini memperkuat misi kami memberdayakan Social Recycling untuk memberdayakan komunitas guna mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik bersama 14 eibh anggota pengumpul plastik di Indonesia, Plastic Bank telah mencegah lebih dari 50 juta kilogram sampah plastik dari pencemaran di pantai dan lautan Indonesia yang indah,@ tambahnya.

Baca Juga  Ekosistem 5G Mampu Tingkatkan Efektivitas Penerapan Industri 4.0

Venteny perusahaan yang sudah melantai di pasar saham sejak Desember tahun lalu ini, menyediakan kombinasi growth funding atau pendanaan produktif bagi pelaku UMKM dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui Venteny Employee Superapp.

Melalui ini, Venteny membangun sebuah ekosistem employee super-app melalui kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan beberapa layanannya, seperti Program Teknologi Keuangan (V-Nancial), Program Asuransi Berbasis Teknologi (V-Health), Program Keuntungan Karyawan (V-Merchant), dan Program Pendidikan Berbasis Teknologi (V-Academy).

Kini, pengguna dapat menikmati kemudahan transaksi layanan Venteny dengan menggunakan e-wallet yang terintegrasi di dalam aplikasinya. Fitur e-wallet ini didukung oleh sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Saat ini perusahaan yang bermula di Filipina itu, sudah beroperasi di 4 negara, yaitu Filipina, Singapura, Indonesia, dan Jepang. Lebih dari 9.600 UMKM yang sudah mendapatkan penyaluran pendanaan produktif dari Venteny dan dengan lebih dari 250 ribu pengguna Venteny Employee Superapp di Indonesia.

Sedangkan Plastic Bank dengan visi menciptakan dunia tanpa sampah, social enterprise ini memberdayakan gerakan Social Recycling yang mencegah polusi plastik di laut dan membantu mengurangi kemiskinan.

Komunitas pengumpul plastik Plastic Bank ini mengumpulkan dan menggunakan plastik daur ulang sebagai mata uang untuk mendapatkan penghasilan dan berbagai manfaat sosial lainnya, seperti bahan makanan, asuransi BPJS kesehatan, asuransi BPJS Ketenagakerjaan, konektivitas digital, dan layanan keuangan.

Transaksi plastik dicatat di platform Plastic Bank yang berbasis blockchain sehingga menciptakan sistem pengumpulan plastik yang terlacak dari hulu ke hilir, mendistribusikan insentif finansial bagi anggota komunitas, dan memverifikasi pelaporan bagi mitra bisnis. Material plastik yang terkumpul didaur ulang menjadi bahan baku Social Plastic untuk digunakan kembali dalam produk dan kemasan.

Baca Juga  CEO Traveloka jadi Board Member Terbaru Endeavor Indonesia

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *